Berbagi
pengalaman pertama saya mendapatkan rupiah. Pertama kali saya mendapatkan uang saat
saya kelas 3 SD. Waktu itu saya berjualan baju Barbie buatan saya sendiri. Awalnya saya membuat baju barbie hanya
untuk koleksi saya sendiri, kegiatan ini saya lakukan bersama kedua sahabat
saya, yaitu Uci dan Ii. Bahan-bahannya saya dapatkan dari kumpulan kain perca
kepunyaan mamah. Teman-teman saya banyak yang suka dengan baju barbie buatan
saya, dari situlah muncul ide untuk menjual baju-baju barbie itu. Baju-baju itu
saya jual dengan harga Rp 1500,00 sampai Rp 3000,00. Dari kecil saya bercita-cita
menjadi fashion designer.
Saat duduk
dibangku SMP, teman-teman perempuan sering meminta tolong mengecilkan rok
maklum saat itu sedang trend rok hipster. Ongkos jahitnya saya patok Rp
5.000,00. Pelanggan saya bukan hanya teman sekelas saja namun juga dari kelas
lain. Di sekolah saya waktu itu ada pelajaran tata busana, biasanya mereka juga
meminta tolong untuk membuatkan tugas mereka. Saya senang jika mereka meminta
bantuan dengan begitu saya akan mendapat uang.
Pengalaman
yang luar biasa saya dapatkan saat mengikuti Outbound ITB. Waktu itu saya
diberi tugas menjual pulpen seharga Rp 1.500,00 untuk dijual dengan harga
setinggi-tingginya dalam waktu satu jam. Saya bersama anggota kelompok Harimau
awalnya sedikit bingung bagaimana cara menjualnya? Kemudian kami menyusun
strategi dengan menbuat 5 kelompok kecil. Kelompok-kelompok ini terdiri dari 6-7
orang. Harga pulpen kelompok Harimau kami patok dengan harga penawaran Rp
100.000,00. Kami sepakat untuk saling membantu apabila masih ada pulpen yang belum
terjual.
Tim saya terdiri
dari 7 orang yaitu Halimah (saya sendiri), Rere, Lingga, Faisal, Dian, Ridho,
dan Ervan. Tim kami memilih tempat-tempat makan sebagai target utama. Tempat
pertama yang kami datangi yaitu cafe
dekat mesjid Salman.
Kami berlari seperti
peserta maraton melalui jalan Ciungwanara, sesampainya disana kami langsung
menawarkan pulpen kami kepada dua orang laki-laki yang sedang duduk dan minum
kopi. Mereka terlihat terganggu dengan kehadiran kami, namun kami terus
berusaha untuk meyakinkan kedua orang itu. Akhirnya, kami dapat menjual pulpen
pertama kami dengan harga Rp 10.000,00. Lumayan untuk penglaris. Disamping itu,
kami mendapat ilmu dari pembeli pertama kami yaitu cara menawarkan pulpen
dengan baik kepada pembeli. Mereka adalah mahasiswa ITB tingkat akhir. Mereka
juga menyarankan untuk beristirahat dahulu agar dapat mengatur nafas dengan
baik sebelum berbicara dengan pembeli.
Belajar dari
pengalaman, perjalanan kami selanjutnya dilakukan dengan berjalan lebih cepat (tidak
berlari). Tempat-tempat yang kami tuju, yaitu: cafe, warung nasi, restorant,
kaki lima, halaman factory outlet
sepanjang jalan dago dan hampir setiap orang yang kami temui. Alhamdulillah,
tim saya berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 130.000,00. Banyak hal baik yang
saya pelajari dari kegiatan berjualan pulpen itu. Saya belajar bekerja sama,
melatih keberanian, dan sebagainya.
Pengalaman
kuliah di ITB. Selama dua bulan saya kuliah di ITB banyak sekali ilmu yang saya
dapatkan. Saya belajar ilmu pengetahuan fashion design, membuat ilustrasi
desain dengan beragam teknik, reka bahan dan ragam hias, dan membuat konsep.
Ilmu-ilmu yang saya dapatkan selama di ITB dapat saya terapkan dalam
produk-produk saya.
Untuk
mempelajari fashion dalam waktu 8 minggu sepertinya tidak cukup untuk membuat
saya ahli dibidang ini. Namun cukup untuk dijadikan stimulus agar saya giat
belajar dan mengembangkan ilmu yang saya dapatkan selama 8 minggu ini. Ilmu
yang didapatkan akan sangat berguna bagi kehidupan saya. Dunia fashion bagi
saya bukan hanya sekedar hobby namun sudah menjadi bagian dari hidup saya.
Bertahun-tahun
bergaul dengan mesin jahit, pola, kain, dan pakaian membuat saya terbiasa
dengan membuat produk barang jadi tekstil baik pakaian atau lenan rumah tangga.
Produk yang dapat saya pasarkan yaitu: pakaian jadi, aksesoris, dan kain. Saat ini saya mulai merintis usaha saya dengan membuat produk busana laki-laki dewasa dengan label "Syaelendra" dan busana anak perempuan dengan label " I'm Princess".
Cita-cita
yang ingin saya capai dalam waktu 5 tahun kedepan jumlahnya cukup banyak, semua
itu sudah saya tulis di daftar keinginan. Berikut ini daftar goal terbesar
setiap tahunnya sampai lima tahun kedepan. Dimulai dari tahun 2012 sampai 2016 yaitu :Memulai usaha pakaian jadi dengan Brand saya sendiri, menyelesaikan program D1 Fashion Desain, menyelesaikan program S1 Administrasi Bisnis, hijrah ke luar negeri,menikah, memiliki pabrik manufaktur pakaian jadi, entrepreuneur wanita yang sukses dalam bisnis dan disayangi keluarga.
Pengusaha wanita idola saya yaitu Khodijah istri Rasulullah SAW.
Berikut ini adalah produk saya:
Kemeja laki-laki "Syaelendra"
Busana Muslim anak "I'm Princess"
Berikut ini beberapa produk yang dihasilkan dari usaha jasa jahit
Jas ini pesanan anggota grup musik "Coitus Delution"
berikut ini busana wanita, laki-laki, anak maupun dewasa.