Translate

Sabtu, 23 Maret 2013

Produk Tugas Akhir Program Diploma 1 Fashion Desain bertema " The beauty of Mozaic".

Mozaic adalah seni menciptakan gambar dari satu himpunan potongan-potongan kecil. Sebuah teknik seni dekoratif, aspek dekorasi interior, sebagai signifikasi budaya dan spiritual untuk mengekspresikan suasana hati atau simbolisme bagi penampil untuk menafsirkan dan merangsang melalui indra. Mozaik tertua berusia sekitar 3000 tahun SM dengan mengatur lempengan tanah liat sehingga terbentuk pola gambar yang diinginkan. Seiring perkembangan zaman, bahan yang digunakan untuk mozaik mulai menggunakan material kertas, keramik, batu yang berwarna warni, dan juga material tekstil.
 Deskripsi tema
Tema yang dipilih dalam perancangan produk tugas akhir ini adalah The Beauty of Mozaic. Kata Beauty dalam bahasa Indonesia berarti indah atau cantik. Mozaic adalah seni menciptakan gambar dalam satu himpunan potongan-potongan kecil kaca berwarna, batu, atau bahan lainnya. The Beauty of Mozaic menunjukkan keindahan atau kecantikan dari detail-detail kecil berwarna menjadi sebuah benda pakai bagi wanita sebagai media untuk berekspresi.
berikut ini merupakan Potret Produk Tugas Akhir Program Diploma 1 Fashion Desain bertema " The beauty of Mozaic".


 berikut ini beberapa gambar sketsa beserta reka bahan masing-masing



Proses produksi dijelaskan pada gambar berikut ini


 semoga menjadi inspirasi bagi teman-teman yang ingin berkreasi. 
:)

Rabu, 06 Maret 2013

kegiatan assistensi


Kegiatan saya hari ini cukup padat. Dimulai dengan kegiatan bersih-bersih rumah di pagi hari, beresin jahitan punya pelanggan, assistensi Tugas Akhir program D1 Fesyen Desain oleh seorang desainer hebat seperti kak Amanda Hartanto, dan dilanjutkan dengan kuliah di kampus biru.
Mau tahu apa saja yang aku dapatkan hari ini??
Simak cerita singkat berikut ini....:)


 Assistensi Tugas Akhir program D1 Fesyen Desain
Ini adalah saat yang paling aku tunggu-tunggu. Assistensi langsung secara tatap muka sama Kak Amanda.
hari saya membawa 10 sketsa desain namun yang dipilih hanya 6 desain. Alhamdulillah. Bimbingan hari ini dibantu oleh Kak Agnes dan Kak Ane. Mahasiswa/i yang hadir hari ini ada Halimah, Ali, Juju, Siska, Hutri, Elis, Asri. konsep dan desain yang di assistensi hari in yaitu:

Priview D1 Fashion Desain FSRD ITBKEGI

Kegiatan preview D1 Fashion desain  diselenggarakan pada tanggal 16 Januari.
Priview kami membawa imge board, konsep fix, desain, buku assistensi, reka bahan.
 saat-saat menegangkan ketika para dosen berkeliling untuk melihar desain kami, dosen akan memilih 5 desain untuk dibuat produk Tugas Akhir.
alhamdulillah 7 desain lolos. Dari 7 desain saya hanya membuat 5 saja.
pada Priview itu kami diberi waktu 20 hari untuk menyelesaikan semua produk sampai Uji Kelayakan.
SEMANGAT!!!


Little Black Dress

Dress berwarna hitam pendek ini dapat digunakan dalam semua kesempatan baik formal maupun nonformal.
Little black dress pertama kali dipopulerkan oleh coco chanel pada tahun 1920.
seiring perkembangan fashion dunia, kini sudah banyak dikembangkan oleh para desainer




Kegiatan Subkampus bulan Januari



Pada awal bulan Januari kegiatan magang di SMKN 9 Bandung tidak berjalan maksimal karena sampai pertengahan Januari siswa-siswi masih libur. Kami melakukan install software Blender di semua PC di ruangan desain. 


 Selesai menginstal PC di ruang desain, kami bertemu ibu Ramsida Situmorang, waktu saya masih SMK beliau adalah guru IPS dan Kesiswaan.  Waah, saya jadi inget kenakalan saya jaman dulu.:)

UAS Kelas Karyawan

Awal Januari lalu saya melaksanakan Ujian Akhir Semester V di  STIA Bagasasi.
saya memilih Kelas karyawan agar saya dapat menyelesaikan studi S1 saya sambil bekerja




 keadaan kelas saat UAS kelas karyawan sama mencekamnya dengan kelas reguler.. :)

saya melihat keseriusan setiap mahasiswa saat UAS berlangsung, padahal mereka sudah lelah bekerja seharian. Teman-teman sekelas saya ini memiliki profesi berbeda-beda ada yang atlet futsal, pingpong, tinju, balap, ada yang bekerja di dinas pendidikan, staff kecamata, dinas perhubungan, pemerintahan daerah,  dan masih banyak lagi....
 kehidupan kami pun sama seperti mahasiswa kelas reguler, kalo lagi nunggu jam kuliah selanjutnya kami biasa nongkrong di warung gorengan pinggir jalan. hehe





beres ujian, saya popotoan sama pak dosen namanya Mr. Rudy
they are my classmate


Selasa, 05 Maret 2013

Setahun di ITB


Mimpi memberikan kekuatan besar bagi siapapun yang meyakininya dan berusaha keras untuk mewujudkannya. Setiap orang pasti memiliki mimpi, ada orang yang berusaha untuk mencapainya ada juga orang yang hanya pasrah kepada keadaan.  Sering kali orang dewasa bertanya kepada anak-anak ”Kalo udah besar mau jadi apa?” dan menjadi bahan obrolan anak-anak juga. Jawaban setiap anak pun beragam seperti: “ aku mau jadi pilot” , “ aku mau jadi polisi”, “ Ibu, Aku mau jadi dokter”,” aku Astronot ”, “Presiden”, “Profesor”. Beragam profesi pun mereka sebutkan.
Saya lahir di kota Bandung pada tanggal 22 Agustus 1991 dengan nama Halimah Agustina. Sewaktu saya masih duduk di bangku TK seorang guru bertanya didepan kelas “ Anak-anak, kalo sudah besar mau jadi apa?” saat itu saya jawab “ ibu, saya mau jadi desainer, punya butik”. Tidak heran karena dirumah saya selalu melihat mamah menghabiskan waktu untuk membuat pakaian. Sejak saat itu, setiap kali ada orang yang bertanya dengan tegas saya selalu menjawab “Saya mau jadi desainer, punya butik”. Semakin lama, semakin sering saya mengucapkannya dan semakin kuat pula keinginan saya untuk mewujudkan hal itu.

Simak cerita dibawah ini:
Seorang professor membawa sebuah ember, sekantong air, sekantong pasir sekantong batu-batu berukuran besar , dan sekantong kerikil. Beliau bertanya kepada muridnya “ Untuk mengisi ember ini dengan padat, material apa saya yang harus masuk ke dalam ember?
Hening sejenak
Kemudian seorang murid menjawab: “Isi ember dengan batu- batu besar”. Setelah diisi, masih banyak ruang kosong antara batu-batu itu artinya masih memerlukan material lain untuk mengisinya.
Murid ke-2: “Tambahkan material kerikil untuk mengisi ruang-ruang kosong antara batu-batu besar”.  Setelah ditambahkan, kerikil tersebut belum cukup untuk memenuhi ruang-ruang kosong berukuran sangat kecil. Artinya, masih memerlukan material lain untuk mengisinya.
Murid ke-3: “ Tambahkan material pasir untuk mengisi ruang-ruang kecil dalam ember”. Setelah ditambahkan, pasir tersebut belum cukup untuk mengisi ember itu sampai padat, masih ada ruang berukuran sangat kecil yang tidak mampu untuk diisi oleh pasir.  Kita masih memerlukan satu material lagi untuk membuatnya terisi penuh. 
Murid ke-4: “ Tambahkan air untuk membuat ember itu terisi dengan padat tanpa ada rongga sedikitpun”. Akhirnya, ember tersebut dapat terisi penuh tanpa ada ruang sedikitpun.

Cerita diatas sangat memotifasi saya dalam mewujudkan mimpi menjadi seorang fashion desainer yang memiliki butik.

Sekolah dan membantu mamah menjahit menjadi kegiatan sehari-hari saya sejak duduk dibangku SMK. Dulu saya ingin melanjutkan kuliah di ITB, namun melihat ekonomi keluarga yang tidak mungkin akhirnya saya mengubur dalam-dalam keinginan itu. Tidak saya sangka pada tahun 2012 saya diterima di program D1 FSRD ITB dengan jurusan Fashion Desain ditambah biaya yang terjangkau. Bagi saya ini merupakan sebuah anugrah yang besar. Waktu 1 tahun ini saya manfaatkan dengan baik. Program kuliah yang mengkombinasikan Teori- Kompetensi- Rupiah - Magang  sangat luar biasa. Saya diajarkan fashion desain, teknopreneur, magang dan banyak lagi.
Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan selama setahun ini. Kami mendapat tugas untuk jalan-jalan dengan uang 10 ribu, observasi mall yang ada di kota Bandung, jalan-jalan ke setiap pasar tekstil yang ada dikota Bandung setiap minggu , dan  membuat pameran karya.

Ilmu dan pengalaman yang saya dapat selama setahun ini semoga akan membantu saya mencapai apa yang saya cita-citakan. Selama 3 tahun kedepan saya ingin menyelesaikan studi saya, menjalankan usaha baju jadi, menjadi seorang professional sebagai fashion desainer.

“ 2M: Malu dan Malas. Dua tembok besar pembatas antara kamu dan kesuksesanmu.”